Bromo dan Upacara Yadnya Kasada

Jika memiliki kendaraan double cabin yang tangguh dengan desain modern dan sporty, kemanakah destinasi yang ingin Anda capai, Mitsubishi Family? Tim Mitsubishi Motors belum lama ini menghadiri sebuah upacara tahunan di Bromo Tengger Semeru, bernama Yadnya Kasada. Pada upacara ini, kawasan Bromo, yang biasanya hanya dapat dilintasi kendaraan khusus, dibuka untuk umum dan dapat dilintasi oleh kendaraan berpenggerak 4X4 seperti Mitsubishi Triton Athlete.


Menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Perjalanan dimulai dari Kota Malang menuju kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Selama perjalanan di Kota Malang, sisi eksterior New Triton Athlete mencuri perhatian melalui tampilan yang menghadirkan impresi macho, berani dan petualang. 

Sebenarnya banyak jalan menuju kawasan Gunung Bromo ini dari kota Malang, salah satunya melalui wilayah Wonokitri, Kab. Pasuruan. Ini adalah kawasan perkebunan apel yang didominasi dengan jalan berbatu dan tanah dengan tanjakan yang cukup suram.

Jalur masuk melalui Nongkojajar Wonokitri dapat ditempuh dari pusat kota Malang dalam waktu 3 jam hingga 4 jam. Jalur ini dipenuhi dengan jalan menanjak terjal yang membutuhkan konsentrasi  saat melewatinya.

 Triton Athlete dengan mesin diesel 2.500cc VGT dengan tenaga maksimal 178 PS / 4000 RPM dan torsi maksimal 400 N.m / 2000 RPM tak perlu bekerja keras untuk melibas medan yang cukup berat. Fitur Limited Slip Differential (LSD) juga dapat menjaga putaran roda dengan sangat baik sehingga tidak kehilangan traksi saat melewati bebatuan dan tanah yang cukup licin.

 Upacara Yadya Kasada

 Tiba di kawasan Gunung Bromo, Anda dapat menemui banyak penginapan di daerah Cemoro Lawang. Untuk bisa menikmati kawasan Gunung Bromo sendiri, Anda perlu membayar sebesar Rp 40 ribu per orang. Tempat menginap tim Mitsubishi Motors di daerah Cemoro Lawang berada 2,217 M di atas permukaan laut. 

 Setelah berisitirahat sejenak, Tim Mitsubishi Motors melanjutkan perjalanan menuju kawasan Pura Luhur Poten melewati lautan pasir untuk melihat berbagai rangkaian upacara Yadya Kasada. Upacara Yadya Kasada merupakan sebuah hari upacara sesembahan berupa persembahan sesajen kepada Tuhan dan para leluhur di masyarakat Suku Tengger. Persembahan sesajen dilakukan di waktu dini hari mulai dari jam 03:00 dini hari dengan cara melempar sesajen ke dalam kawah Gunung Bromo. Sesajen yang dilempar beragam, mulai dari hasil bumi seperti sayur mayur, hingga hewan ternak seperti ayam dan kambing.

Tak hanya menjadi sebuah ritual keagamaan, Yadya Kasada juga menjadi salah satu daya tarik wisata. Semenjak siang hari berbagai pertunjukan kesenian dan kebudayaan dihadirkan di lautan pasir. Mulai dari reog ponorogo, pembacaan puisi, hingga sendratari yang menampilkan kisah Joko Seger dan Roro Anteng.

Menjelang sore kegiatan keagamaan dimulai,  ada pawai obor dan orang-orang berbondong-bondong menuju Pura untuk beribadah. Tak hanya untuk beribadah banyak juga wisatawan yang hadir untuk mengabadikan momen setahun sekali ini.

Puncak upacara Yadya Kasada dilakukan tengah malam di kawah Gunung Bromo,  pada saat puncak upacara dilakukan pengukuhan dukun tengger sebagai penggantian dukun tengger yang terdahulu. Menjelang dini hari atau sekitar jam 03:00, upacara dilanjutkan dengan membawa ke puncak untuk dilemparkan ke dalam kawah.

Selama ritual pelemparan tak hanya masyarakat suku tengger yang memadati puncak kawah, berbagai wisatawan baik local maupun mancanegara sudah memadati puncak kawah sejak dini hari.

Pastikan Anda dalam kondisi prima jika ingin melihat pelemparan, Karena untuk menuju puncak Anda harus melewati anak tangga yang begitu banyak. Bahkan saat Upacara Yadya Kasada berlangsung kendaraan tidak boleh masuk hingga anak tangga pertama, jadi Anda harus berjalan mendaki dengan jarak yang cukup jauh dan terjal untuk mencapai anak tangga pertama. Untuk menghemat stamina Anda juga dapat menyewa kuda dari tempat parkir menuju anak tangga.

Menikmati Pasir Berbisik

Selama perjalanan Triton Athlete melewati berbagai medan, mulai dari jalan aspal di Malang, jalan berbatu dan menanjak. Hingga menjajal kemampuan fitur 4x4 dan tersedia dalam pilihan transmisi AT dan MT ini di hamparan pasir area Gunung Bromo yang terkenal dengan nama Pasir Berbisik.

Keesokan harinya, kamipun berkesempatan menikmati pemandangan Taman Nasional Bromo Tengger. Kami menjajal kemampuan fitur 4x4 dan tersedia dalam pilihan transmisi AT dan MT ini di hamparan pasir area Gunung Bromo yang terkenal dengan nama Pasir Berbisik.

Nah, di kawasan Pasir Berbisik ini biasanya Anda tidak diperkenankan untuk membawa mobil pribadi. Harus dengan menyewa mobil jip yang banyak tersedia di Gunung Bromo. 

Hanya saja saat upacara Hari Raya Yadnya Kasada ini mobil pribadi boleh masuk ke kawasan Pasir Berbisik, bahkan tanpa menyewa mobil jip.

Di kawasan berpasir ini fitur Easy Select 4WD yang terdapat pada New TRITON Athlete memudahkan pengemudi untuk mengubah penyaluran tenaga dari mesin menuju roda dengan 4 mode yang tersedia, yaitu 2H (2WD), 4H (4WD High Range), 4HLC (4WD High Range with Locked Center Differential), dan 4LLC (4WD Low Range with Locked Center Differential).  

Puas bermain di atas Pasir Berbisik, tim melanjutkan perjalanan pulang ke Malang. Kali ini rute yang dipilih berbeda dengan saat datang. Melewati jalur Jemplang Tumpang yang dapat dilalui dalam waktu 2,5  jam hingga 3 jam. Jalur ini dipenuhi perkebunan dan melewati Bukit Teletubies yang menyuguhkan pesona alam mengagumkan.

Berbekal segudang fitur dan performa mesin diesel berkode 4D56 yang sudah melegenda, New Triton Athlete menawarkan pengalaman baru bagi konsumen yang memiliki passion dan hobi aktivitas luar ruang. 

New Triton Athlete memberikan fungsi lebih dari sebuah kendaraan kabin ganda yang berfungsi untuk membawa barang dan memiliki kemampuan off-road, yaitu kenyamanan layaknya kendaraan penumpang serta desain eksterior dan interior yang stylish sehingga mampu merefleksikan kepribadian konsumen kaum urban yang berjiwa petualang.

Artikel Menarik Lainnya