Nicholas Saputra: Paling Suka Adventure ke Tempat Terpencil

Sosok Nicholas Saputra mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak membintangi film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) tahun 2002 silam. Sejak saat itu aktor berdarah Jawa-Jerman ini pun mulai populer sebagai selebritis Indonesia dengan membintangi banyak film layar lebar di Tanah Air. Pria kelahiran Jakarta, 24 Februari 1984 ini pun tak hanya dikenal sebagai aktor bertalenta, tapi juga sebagai pria yang gemar bertualang.

Aktor yang bernama lengkap Nicholas Schubring Saputra ini mulai suka bertualang sejak usia sekolah, tepatnya SMA kelas satu. Dan sejak saat itu, Nico (sapaan akrabnya) selalu berusaha meluangkan waktu untuk menggeluti dunia adventure hingga ke pelosok Indonesia.

“Mulai suka adventure itu dari SMA. Pertama kali saya bisa bilang itu adventure SMA kelas satu pergi bareng sama tiga teman, naik kereta ke Bandung. Tapi ini adventure yang agak aneh sih, awalnya kita sepakat untuk backpacker, tidur nanti gampang di masjid saja. Tapi ujung-ujungnya tidur di Hyatt. Tapi itu adventure pertama saya, umur 15 tahun,” kenang Nico.

Tapi semenjak kuliah di Universitas Indonesia barulah petualangan Nico dalam mengeksplor Indonesia dimulai ke pelosok-pelosok. Nico mengatakan jika hampir semua wilayah Indonesia, dari Aceh hingga Kalimantan dan Papua sudah disambanginya.

“Lebih banyak adventure setelah kuliah, itu baru eksplor Indonesia dari ujung ke ujung. Hampir semua wilayah Indonesia, dari Aceh, Sumatera, Papua, Kalimantan, dan itu lebih banyak yang tempat-tempat terpencil. Ke rumah-rumah penduduk,” ungkapnya.

Kegemaran Nico bertualang ini sebenarnya sudah muncul sejak kecil. Saat beranjak dewasa Nico mengakui jika ia seringkali menonton acara yang terkait dengan adventure. “Saya itu dulu suka nonton Flora Fauna, dan nonton Anak Seribu Pulau, itu yang nge-drive saya untuk mengenal alam Indonesia. Menarik dan menantang.”

Hobi Nico dalam bertualang ini tidak hanya sekedar untuk melampiaskan hobinya, tapi juga berguna dalam pengembangan karirnya sebagai aktor.

“Ada pengaruh terhadap karir sebagai aktor. Jadi pemain film itu kan harus belajar banyak tentang kehidupan. Tentang karakter orang, bagaimana berinteraksi, alam juga, adat juga, itu ilmu yang terpakai,” jelasnya.

Nico juga menambahkan jika saat kuliah dulu di jurusan Arsitektur, sehingga dirinya juga banyak belajar juga tentang antropologi dan sosiologi. Semua itu menurutnya juga turut membantunya dalam pengembangan diri.

“Dalam sebuah adventure kadang saya harus menginap di rumah warga, itu bagian dari adventure. Berinteraksi dengan orang setempat dan itu biasanya saya solo travel, sendirian. Lebih banyak mendapat teman baru ketika solo travel,” papar Nico.

Jiwa petualang Nico memang tak terbatas, tapi ia lebih suka bertualang ke pantai. Itu sebabnya Mitsubishi Motors memilih sosok Nico sebagai Adventure Buddy bagi Xpander Cross.

“Hampir semua pantai di Indonesia sudah saya kunjungi. Ada dua pantai yang paling saya suka yaitu di Pulau Komodo dan Pulau Kei. Ada beberapa pantai yang sayangnya banyak sampahnya di Pulau Komodo. Itu pulau kosong tapi sampahnya dari kapal-kapal orang, kadang kapal besar buang sampahnya ke laut dan terdampar di laut,” tambahnya.

Sayangnya di Indonesia yang peduli terhadap kebersihan di pantai ini justru lebih banyak turis asing. Itu yang ia sayangkan dan selalu ia tanamkan kepada masyarakat sekitar di mana ia bertualang, agar selalu mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Mobil Adventure Versi Nico

Tentunya untuk bertualang ini Nico pasti membutuhkan kendaraan sebagai pendukung kegiatannya. Untuk itu, Nico selalu membutuhkan kendaraan yang memiliki fitur bagasi luas dan juga ground clearance yang tinggi.

“Mobil untuk adventure itu kriterianya harus tahan banting, nyaman dan aman. Biasanya kalau adventure itu jalanannya banyak yang tidak sempurna, jadi ground clearance harus bagus dan tinggi. Lalu ruang yang cukup luas untuk menaruh barang-barang,” jelas Nico.

Nico juga mengungkapkan jika dalam memiih mobil tergantung kebutuhan setiap orang. Tapi khusus bagi dirinya yang sering bertualang itu saat berkendara ke daerah tertentu butuh kendaraan yang pas. “Karena kalau salah-salah pasti jadi ngga nyaman. Kalau di perkotaan ya butuhnya mobil yang memang cocok di perkotaan, sizenya lalu kenyamanannya. Kalau adventure ya harus ada sesuatu yang lebih.”

Tapi sekarang ini sebuah mobil yang bisa digunakan untuk adventure juga harus tetap nyaman saat digunakan di perkotaan. Nico pun mengungkapkan jika Mitsubishi Xpander Cross ini memiliki keunggulan sebagai mobil yang bisa digunakan ke mana saja.

“Xpander Cross menurut saya sangat praktis, di kota sangat masuk akal dan dipakai adventure juga sangat bisa. Seperti punya ground clearance tinggi, dan ada roof rack bisa bawa barang-barang di atas. Dan ruang bagasi belakang luas untuk membawa barang dan Xpander Cross sudah memenuhi semua itu. Di kota pas, dibawa keluar kota juga pas, jadi cukup satu mobil dan bisa dipakai ke mana saja,” papar Nico.  

Nico menjelaskan juga jika dirinya selalu menyukai bertualang ke Bali karena menurutnya pasti ada tempat baru yang belum pernah dikunjungi.

“Seperti ke Botanical Garden, itu baru pertama kali saya ke sana. Dan ternyata tempatnya bagus sekali. Bali itu lengkap ya, ada pantai, ada gunung, budayanya juga. Salah satu tempat wisata paling lengkap di dunia. Padanan yang pas saat di Bali ya Mitsubishi Xpander Cross, karena bisa membawa saya ke mana saja. Ke pantai, ke gunung, semua bisa dengan Xpander Cross,” tutup Nico.


Artikel Menarik Lainnya