Tetap Aman Saat Berkendara Di Bulan Suci Ramadhan

Mengemudi mobil bukan pekerjaan yang mudah, karena butuh konsentrasi dan fisik yang bugar. Karena jika Anda mengemudi dalam kondisi lelah dapat berakibat fatal. Apalagi kalau Anda akan melakukan perjalanan jauh, tentu perlu persiapan fisik yang prima sebelum berkendara.

Menjaga kebugaran berarti tetap menjaga ketangkasan Anda dalam mengemudi di jalan raya. Selain menjaga pola makan yang sehat, juga harus diimbangi dengan istirahat yang cukup. Ditambah lagi saat bulan Ramadhan yang membuat Anda harus berkendara dalam kondisi berpuasa. Sudah pasti Anda butuh makanan yang sehat dan bervitamin ketika sahur dan juga tidur yang cukup. 

Ketika berpuasa tingkat gula dalam darah akan menurun dan kita juga rentan terserang dehidrasi. Selain itu, seseorang ketika berpuasa biasanya hanya memiliki waktu tidur total 4-6 jam per hari (kurang dari waktu 7 hingga 8 jam per hari yang dianjurkan). Dua hal inilah yang menyebabkan pengendara jadi kurang awas karena mengantuk sehingga menyebabkan refleks menurun.

Jika Anda akan berkendara disaat puasa, khususnya jika akan melakukan perjalanan jauh ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebagai berikut:

  • ·Pastikan Anda bersantap Sahur dengan makanan bergizi
    Usahakan menghindari konsumsi karbohidrat berlebihan ketika sahur dan berbuka puasa. Sebab, karbohidrat akan menyebabkan kantuk sepanjang hari. Sebaiknya lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin dari buah-buahan segar. Selain itu, Anda pun diminta banyak meminum cukup air putih untuk mengurangi kemungkinan dehidrasi. Nutrisi-nutrisi tersebut lebih dibutuhkan oleh tubuh karena dapat memberikan cadangan energi yang cukup hingga waktu berbuka puasa tanpa menyebabkan kantuk.
  • ·Siapkan manajemen waktu yang baik untuk mengemudi
    Ingat mengemudi itu pekerjaan yang melelahkan, jadi usahakan Anda menggunakan manajemen waktu dengan baik. Seperti hindari berkendara di jam-jam sibuk yang bisa membuat stress dan memancing emosi. Selain itu jika Anda menempuh perjalanan jauh, beristirahatlah setelah mengemudi selama 90-120 menit. Setelah itu waktu mengemudi diperpendek menjadi 60-90 menit.
  • ·Menahan emosi diri
    Pada intinya, ada dua tantangan yang mesti dihadapi pengendara yang tengah menjalankan puasa, yaitu emosi diri sendiri karena ingin cepat sampai tujuan dan tindakan pengendara lain yang bisa memancing kemarahan. Bagaimanapun kondisi jalanan, keselamatan harus tetap diutamakan. Tak hanya untuk diri sang pengendara, pun untuk pengguna jalan yang lain. 

Ingat juga ada keluarga yang menanti Anda tiba di rumah dengan selamat. Selamat berpuasa bagi Mitsubishi Family yang menjalankannya.